Rabu, 29 April 2020

PERNYATAAN SIKAP MAHASISWA MAYBRAT SURABAYA


SURABAYA, TONGOIKALMORE.COMPernyataan Sikap Mahasiswa Maybrat Surabaya: Bantuan Lansung Tunai Kepada Mahasiswa Maybrat di Kota Surabaya dan seluruh Indonesia. Kemunculan virus corona atau Covid-19 pada awal Desember 2019 di Wuhan, Provinsi Hubei, China, telah menyebabkan kekhawatiran global yang tak dapat dihindari. Virus dengan tingkat penularan yang begitu cepat itu akhirnya menyebar dengan agresif ke berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Covid-19 sangat  berbahaya bagi kesehatan manusia bahkan mengakibatkan jumlah korban yang begitu banyak dan berdampak besar terhadap ekonomi global. Ujar - (Ruben M. Antoh), Kordinator Umum Mahasiswa Maybrat Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur.

Menurutnya, "Berdasarkan data  Worldometers, (28/4/2020) menunjukkan total jumlah kasus positif corona di dunia sudah mencapai 3.081.502. Dari 3,08 juta kasus positif corona di dunia tersebut, 212.337 jiwa telah meninggal dan 931.855 orang berhasil sembuh. Sampai hari ini, masih ada 1.937.310 pasien yang menjalani perawatan dan 56.255 di antaranya sedang kritis."
Negara Indonesia juga  yang tercatat menjadi salah satu negara terdampak, pada tanggal  (28/4/2020) tercatat total 9.511 kasus positif corona yang tersebar di 34 provinsi di seluruh indonesia. Jumlah pasien sembuh corona 1.524 orang dan yang meninggal  773 orang. Fasilitas kesehatan yang tidak merata, pemerintah yang tidak efektif menekan laju penyebaran justru terbalik setiap hari makin meningkat. Tercatat beberapa  Provinsi di indonesia mengalami peningkatan  setiap hari. Seperti DKI Jakarta (4.002 kasus), Jawa Barat (969 kasus), Jawa Timur (857 kasus), Jawa Tengah (682 kasus). Tutunya.

Tercatat angka kematian yang cukup tinggi, hal ini membuktikan bahwa tingkat penyebaran Covid-19 dibeberapa daerah terus meningkat. Di Provinsi Papua (177 kasus) dan Papua Barat (37 kasus) mulai meningkat. Akses transportasi publik dari luar dan masuk ke papua dan papua barat untuk sementara dibatasi untuk menekan penyebaran virus corona. Beberap daerah di Provinsi Papua Barat seperti Kota Sorong, Kabupaten Tambrauw, Kabupaten Sorong Selatan dan Kabupaten Maybrat telah mengunci wilayahnya masing-masing untuk memutuskan penyebaran virus corona. Ungkapnya.

Pada tangggal (26/3/2020), Bupati Maybrat (Bernad  Sagrim) mengatakan bahwa akses keluar maupun masuk dibatasi hingga (09/4/2020). Status ini kemudian diperpanjang sampai sekarang. Sesuai  Surat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 7 tahun 2020 Bupati Maybrat (Bernad Sagrim) telah membentuk Tim gugus tugas percepatan penanganan dan pencegahan Covid-19 dan dana sebesar 43 Milyar telah dikucurkan, tetapi sampai sekarang Mahasiswa Maybrat di seluruh indonesia belum merasakan manfat dari dana tersebut. Ucapnya.

Akibat dari pembatasan akses, aktivitas ekonomi dan pemerintahan terganggu, akibatnya pendapatan masyarakat menurun dan secara lansung berdampak terhadap nasib mahasiswa karena hampir sebagian besar mahasiswa yang berada diluar papua tidak memiliki pekerjaan sampingan, nasib mahasiswa bergantung kepada orang tua. Pada (09/4/2020) pemerintah kabupaten maybrat melalui Dinas Pendidikan (Korneles Kambu) mengatatakan bahwa nasib mahasiswa akan diperhatikan, sampai saat ini janji tersebut belum terealisasi. Pungkasnya.
Ditengah menyebarnya Covid-19 di indonesia yang semakin parah, kehadiran aparat Militer (TNI-POLRI) dengan jumlah yang sangat banyak membuat masyarakat maybrat di wilayah Aifat Timur  hidup ditengah bayang-bayang ketakutan dengan ancaman teror, intimidasi bahkan pembunuhan, akibatnya masyrakat  mengamankan diri kehutan dan mengungsi ke distrik tetangga, kondisi ini semakin parah ditengah menyebarnya Covid-19. Tegasnya.

Sementara itu, di tengah situasi darurat  saat ini pemerintah daerah kabupaten Maybrat seharusnya menanggapi dengan cepat  dan hadir sebagai pelindung masyarakat, hal ini justru terbalik pemerintah sangat lambat, mengumbar janji palsu atau hoax, sibuk urus birokrasi, Mahasiswa justru dikecam oleh bupati maybrat (Bernad Sagrim) karena Mahasiswa  melakukan aksi yang  menuntut realisasi janji Pemerintah Kabupaten Maybrat Melalui Pernyataan Kepala Dinas Pendidikan. Oleh sebab itu, kami Mahasiswa Maybrat Kota Surabaya menuntut :
  1. Mendasak Pemerintah Kabupaten Maybrat melalui Dinas Pendidkan Kabupaten Maybrat untuk segera memberikan Bantuan Lansung Tunai (BLT) di surabaya dan Seluruh Indonesia.
  2. Menuntut pertanggung jawaban Kepala Dinas, Pendidikan Kabupaten Maybrat atas pernyataan dimedia Radar Sorong  tanggal 9 april 2020.
  3. Meminta Transparansi Pemerintah Kabupaten Maybrat terhadap penggunaan anggaran Covid-19.
  4. Mendesak Pemerintah  Kabupaten  Maybrat menghentikan operasi militer diwilayah Aifat Timur dan mendorong  Pemerintah Kabupaten Maybrat bersama Pemrintah Kabupaten Teluk Bintuni  untuk dialog penyelesaian masalah.
"Salam Theofani - Nehaf Sau Bonout Sou"

Sumber Data: Ruben M. Antoh, 
Kordinator Umum Mahasiswa Maybrat Kota Surabaya
Editor: Kevin Bob Tujuh Suku
Reporter: Tongoikalmore.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar