SURABAYA,
TONGOIKALMORE.COM - Pernyataan Sikap Mahasiswa Maybrat Surabaya: Bantuan Lansung Tunai Kepada Mahasiswa Maybrat di Kota Surabaya dan seluruh
Indonesia. Kemunculan virus corona atau Covid-19 pada awal Desember 2019 di
Wuhan, Provinsi Hubei, China, telah menyebabkan kekhawatiran global yang tak
dapat dihindari. Virus dengan tingkat penularan yang begitu cepat itu akhirnya
menyebar dengan agresif ke berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Covid-19
sangat berbahaya bagi kesehatan manusia bahkan mengakibatkan jumlah
korban yang begitu banyak dan berdampak besar terhadap ekonomi global. Ujar - ( Ruben M. Antoh), Kordinator Umum Mahasiswa Maybrat Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur.
Menurutnya, "Berdasarkan data Worldometers, (28/4/2020) menunjukkan
total jumlah kasus positif corona di dunia sudah mencapai 3.081.502. Dari 3,08
juta kasus positif corona di dunia tersebut, 212.337 jiwa telah meninggal dan
931.855 orang berhasil sembuh. Sampai hari ini, masih ada 1.937.310 pasien yang
menjalani perawatan dan 56.255 di antaranya sedang kritis."
Negara Indonesia juga yang tercatat menjadi
salah satu negara terdampak, pada tanggal (28/4/2020) tercatat total
9.511 kasus positif corona yang tersebar di 34 provinsi di seluruh indonesia. Jumlah
pasien sembuh corona 1.524 orang dan yang meninggal 773 orang. Fasilitas
kesehatan yang tidak merata, pemerintah yang tidak efektif menekan laju
penyebaran justru terbalik setiap hari makin meningkat. Tercatat beberapa
Provinsi di indonesia mengalami peningkatan setiap hari. Seperti DKI
Jakarta (4.002 kasus), Jawa Barat (969 kasus), Jawa Timur (857 kasus), Jawa
Tengah (682 kasus). Tutunya.
Tercatat angka kematian yang cukup tinggi, hal
ini membuktikan bahwa tingkat penyebaran Covid-19 dibeberapa daerah terus
meningkat. Di Provinsi Papua (177 kasus) dan Papua Barat (37 kasus) mulai
meningkat. Akses transportasi publik dari luar dan masuk ke papua dan papua
barat untuk sementara dibatasi untuk menekan penyebaran virus corona. Beberap
daerah di Provinsi Papua Barat seperti Kota Sorong, Kabupaten Tambrauw, Kabupaten
Sorong Selatan dan Kabupaten Maybrat telah mengunci wilayahnya masing-masing
untuk memutuskan penyebaran virus corona. Ungkapnya.
Pada tangggal (26/3/2020), Bupati Maybrat (Bernad
Sagrim) mengatakan bahwa akses keluar maupun masuk dibatasi hingga (09/4/2020).
Status ini kemudian diperpanjang sampai sekarang. Sesuai Surat Keputusan
Presiden (Keppres) Nomor 7 tahun 2020 Bupati Maybrat (Bernad Sagrim) telah
membentuk Tim gugus tugas percepatan penanganan dan pencegahan Covid-19
dan dana sebesar 43 Milyar telah dikucurkan, tetapi sampai sekarang Mahasiswa
Maybrat di seluruh indonesia belum merasakan manfat dari dana tersebut. Ucapnya.
Akibat
dari pembatasan akses, aktivitas ekonomi dan pemerintahan terganggu, akibatnya
pendapatan masyarakat menurun dan secara lansung berdampak terhadap nasib
mahasiswa karena hampir sebagian besar mahasiswa yang berada diluar papua tidak
memiliki pekerjaan sampingan, nasib mahasiswa bergantung kepada orang tua. Pada
(09/4/2020) pemerintah kabupaten maybrat melalui Dinas Pendidikan (Korneles
Kambu) mengatatakan bahwa nasib mahasiswa akan diperhatikan, sampai saat ini
janji tersebut belum terealisasi. Pungkasnya.
Ditengah menyebarnya Covid-19 di indonesia yang
semakin parah, kehadiran aparat Militer (TNI-POLRI) dengan jumlah yang sangat
banyak membuat masyarakat maybrat di wilayah Aifat Timur hidup ditengah
bayang-bayang ketakutan dengan ancaman teror, intimidasi bahkan pembunuhan,
akibatnya masyrakat mengamankan diri kehutan dan mengungsi ke distrik
tetangga, kondisi ini semakin parah ditengah menyebarnya Covid-19. Tegasnya.
Sementara itu, di tengah situasi darurat saat
ini pemerintah daerah kabupaten Maybrat seharusnya menanggapi dengan
cepat dan hadir sebagai pelindung masyarakat, hal ini justru terbalik
pemerintah sangat lambat, mengumbar janji palsu atau hoax, sibuk urus
birokrasi, Mahasiswa justru dikecam oleh bupati maybrat (Bernad Sagrim) karena
Mahasiswa melakukan aksi yang menuntut realisasi janji Pemerintah
Kabupaten Maybrat Melalui Pernyataan Kepala Dinas Pendidikan. Oleh sebab itu, kami
Mahasiswa Maybrat Kota Surabaya menuntut :
- Mendasak Pemerintah Kabupaten Maybrat melalui Dinas Pendidkan Kabupaten Maybrat untuk segera memberikan Bantuan Lansung Tunai (BLT) di surabaya dan Seluruh Indonesia.
- Menuntut pertanggung jawaban Kepala Dinas, Pendidikan Kabupaten Maybrat atas pernyataan dimedia Radar Sorong tanggal 9 april 2020.
- Meminta Transparansi Pemerintah Kabupaten Maybrat terhadap penggunaan anggaran Covid-19.
- Mendesak Pemerintah Kabupaten Maybrat menghentikan operasi militer diwilayah Aifat Timur dan mendorong Pemerintah Kabupaten Maybrat bersama Pemrintah Kabupaten Teluk Bintuni untuk dialog penyelesaian masalah.
"Salam Theofani - Nehaf Sau Bonout Sou"
Sumber Data: Ruben M. Antoh,
Kordinator Umum Mahasiswa Maybrat Kota Surabaya
Editor: Kevin Bob Tujuh Suku
Reporter: Tongoikalmore.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar