Design Website/Wenas Kobogau
Tim Redaksi/TONGOIKALNEWS.COM
TIMIKA, TONGOIKALNEWS.COM - Pada awal tahun 2019, kami membentuk lingkar diskusi kecil untuk media propaganda. Dari sana kami banyak membahas perkembangan media, terutama kajian-kajian dan literatur dari perspektif gerakan dan rakyat. Ujar, Wenas Kobogau dalam postingan akun facebooknya.
Menurutnya, "Kajian-kajian gerakan dan rakyat sangat minim. Hegemoni kolonial dan praktek kapitalisme membuat arus produksi pengetahuan tidak teratur. Rakyat dibuat malas membaca, berdiskusi, berorganisasi dalam gerakan-gerakan mahasiswa. Akibatnya proses idelogisasi sampai pembasisan sangat lambat. Selasa, (12/5/2020) Pukul 15:30 - Waktu Papua Barat.
"Ini membuat kami mendorong media baru untuk membantu kemajuan kajian-kajian gerakan. Kami memulai dengan koran online Lao-Lao (https://lao-lao.org/). Lao-Lao akan menjadi media penyeimbang, pembanding, propaganda ideologisasi, dan pendorong kemajuan gerakan rakyat." Tuturnya.
"Saat ini Lao-Lao dalam proses pembuatan. Di tahap awal Lao-Lao menyediakan 7 rubrik: Analisa Harian—Editorial—Teori—Ekopol—Budaya dan Sastra—Catatan Mahasiswa—Press Release. Penambahan rubrik akan dilakukan dengan mempertimbangkan pengasuh yang di bidang-bidang khusus yang bersedia di dalam." Ungkapnya.
"Lao-Lao tidak terikat dengan lembaga mana pun. Media ini didirikan dari sumbangan pribadi dan warga yang tak terikat. Lao-Lao menerima sumbangan atau donasi warga dan individu yang tertarik dengan visi/misi atau platform media ini untuk perkembangan dan kemajuan-kemajuan ke depan." Ucapnya.
"Besar harapan kami untuk kawan-kawan sekalian berkontribusi tulisan di Lao-Lao untuk kemajuan pergerakan dan perjuangan rakyat Papua." Tutupnya.
Sumber Data: Wenas Kobogau
Pimpinan Redaksi/Lao-lao
Editor: Kevin Meno Natkime
Tim Redaksi/Tongoikalnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar